Email dengan Nama Orang
- Contoh: budi@perusahaan.com
- ani.putri@perusahaan.com
Kelebihan:
- Terlihat lebih personal — cocok untuk komunikasi yang butuh relasi hangat (sales, account manager).
- Klien/pelanggan merasa lebih nyaman bicara langsung ke orang.
- Membantu internal mengenal siapa penanggung jawab email tsb.
Kekurangan:
- Kalau orangnya resign, harus bikin auto-forwarding atau ubah ke orang baru.
- Banyak klien lupa update kontak, akhirnya email nyasar ke mantan karyawan.
- Kalau pakai nama panggilan (misalnya: budi.ganteng@…), terkesan kurang profesional.
Email dengan Posisi/Jabatan
Contoh:
admin@perusahaan.com
marketing@perusahaan.com
cs@perusahaan.com
Kelebihan:
- Lebih fleksibel: kalau orangnya keluar, cukup ganti yang pegang email tanpa ubah alamatnya.
- Terlihat profesional untuk keperluan umum (layanan pelanggan, invoice, info).
- Cocok untuk tim — satu email bisa diakses beberapa orang (shared mailbox).
Kekurangan:
- Kurang personal — balasan email terasa dingin kalau tidak ditulis dengan baik.
- Kalau tim tidak disiplin, bisa tumpang tindih membalas email.
- Kadang pelanggan bingung: siapa sebenarnya yang harus dihubungi.
Tip Praktis Kombinasi
- Banyak perusahaan memakai dua-duanya:
- Untuk komunikasi eksternal tetap pakai posisi (cs@, marketing@) supaya stabil.
- Untuk klien besar atau relasi yang perlu pendekatan khusus, berikan juga email nama pribadi (budi@).
- Biasanya untuk role kunci (sales, BD, key account) tetap pakai nama. Untuk operasional massal (customer service, invoice, info), pakai jabatan.
Kesimpulan & Tips
- Gunakan jabatan/posisi untuk email publik yang fungsinya berganti orang.
- Gunakan nama pribadi untuk hubungan personal/klien tetap — tapi backup dengan jabatan.
- Pastikan semua email kerja ada di domain resmi, hindari Gmail/Yahoo gratis demi kredibilitas.