Hashtag high, middle, dan low biasanya merujuk pada tingkat popularitas dan penggunaan hashtag di media sosial. Berikut adalah penjelasan singkat tentang perbedaan ketiganya:
Hashtag High: Hashtag high adalah hashtag yang sangat populer dan sering digunakan oleh banyak pengguna media sosial. Hashtag ini biasanya terkait dengan tren, peristiwa besar, atau topik yang sedang viral. Contohnya, #bali, #indonesia #OOTD, atau #InstaGood. Karena popularitasnya yang tinggi, hashtag ini memiliki banyak unggahan yang terkait dan persaingan untuk muncul di unggahan yang populer.
hastag high cenderung hanya satu suku kata : #bali #indonesia #asia #website
Hashtag Middle: Hashtag middle adalah hashtag yang memiliki tingkat popularitas sedang. Mereka tidak terlalu populer seperti hashtag high, tetapi juga tidak terlalu jarang digunakan. Hashtag middle sering kali terkait dengan topik spesifik atau komunitas tertentu. Misalnya, #TravelPhotography, #HealthyEating, atau #PetLovers. Karena tingkat popularitas yang lebih sedang, unggahan dengan hashtag ini memiliki peluang lebih tinggi untuk mendapatkan eksposur dan interaksi dari audiens yang tertarget.
hastag Middle memiliki dua suku kata : #baliwebs #websitedesign #googleads #hotelphotography
Hashtag Low: Hashtag low adalah hashtag yang memiliki tingkat penggunaan yang rendah. Mereka jarang digunakan atau hanya digunakan dalam konteks yang sangat spesifik atau niche. Contohnya, #VintageCameras, #HealthyRecipesForKids, atau #IndieMusic. Karena tingkat penggunaan yang rendah, hashtag ini cenderung memiliki persaingan yang lebih sedikit dan memberikan peluang untuk mendapatkan perhatian dari audiens yang tertarget.
hastag Low memiliki tiga suku kata : #jasawebsitedesign #balihotelphotography #jasaiklanwebsite
Pemilihan hashtag tergantung pada tujuan dan konten Anda. Jika Anda ingin mencapai audiens yang lebih luas, menggunakan hashtag high dapat membantu mendapatkan lebih banyak eksposur. Namun, persaingan juga lebih tinggi. Jika Anda ingin menyasar audiens yang lebih spesifik atau niche, menggunakan hashtag middle atau low yang relevan dengan topik atau komunitas tertentu dapat memberikan hasil yang lebih baik.
Yang penting diingat adalah bahwa relevansi tetap menjadi faktor yang krusial dalam memilih hashtag. Pilih hashtag yang sesuai dengan konten Anda dan ketertarikan audiens target Anda. Juga, penting untuk melakukan riset dan memantau hashtag yang Anda gunakan untuk melihat bagaimana mereka berperforma dan berinteraksi dengan audiens Anda.